Beirut, 11 Agustus 2024 – Ketegangan di perbatasan Lebanon dan Israel kembali memanas setelah Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, dilaporkan meluncurkan serangan drone ke pangkalan militer Israel. Insiden ini menambah ketegangan di wilayah yang sudah lama menjadi titik konflik antara Hizbullah dan Israel. Serangan ini dipandang sebagai salah satu eskalasi paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Latar Belakang Hizbullah dan Israel
Hizbullah adalah kelompok militan dan partai politik Syiah di Lebanon yang di dirikan pada awal 1980-an dengan dukungan dari Iran. Kelompok ini memiliki kekuatan militer yang signifikan dan di kenal dengan sikapnya yang keras terhadap Israel. Hizbullah sering kali di anggap sebagai perpanjangan tangan Iran dalam konflik dengan Israel, dan telah terlibat dalam beberapa konflik besar dengan negara Yahudi tersebut, termasuk perang besar pada tahun 2006.
Sejak akhir Perang Lebanon pada tahun 2006, perbatasan Lebanon-Israel relatif tenang, meskipun ketegangan tetap ada. Kedua belah pihak sering kali terlibat dalam pertukaran serangan terbatas, namun serangan drone ini menunjukkan adanya eskalasi serius yang bisa memicu konflik yang lebih luas.
Detil Serangan Drone
Menurut laporan yang beredar, Hizbullah meluncurkan beberapa drone ke arah pangkalan militer Israel di dekat perbatasan Lebanon. Meskipun rincian serangan ini masih belum sepenuhnya jelas, laporan awal menyebutkan bahwa drone tersebut di lengkapi dengan bahan peledak dan di arahkan ke sasaran militer tertentu di Israel.
Militer Israel (IDF) mengonfirmasi adanya serangan drone ini dan menyatakan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menembak jatuh sebagian besar drone sebelum mencapai sasaran. Namun, beberapa laporan menyebutkan adanya kerusakan pada fasilitas militer Israel, meskipun belum ada laporan resmi tentang korban jiwa.
Reaksi Israel
Sebagai tanggapan atas serangan drone ini, Israel di perkirakan akan mengambil tindakan balasan yang tegas. Pemerintah Israel, yang di pimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap Israel akan di balas dengan kekuatan penuh. Militer Israel juga telah mengerahkan pasukan tambahan ke perbatasan Lebanon sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan serangan lebih lanjut dari Hizbullah.
Netanyahu dalam pernyataannya menyatakan, “Israel tidak akan mentolerir serangan terhadap kedaulatan dan keamanan kami. Kami akan mengambil semua langkah yang di perlukan untuk melindungi warga dan wilayah kami dari ancaman Hizbullah.”
Dampak Internasional
Serangan ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas internasional. Amerika Serikat, yang merupakan sekutu utama Israel, mengecam serangan tersebut dan menyatakan dukungan penuhnya kepada Israel dalam mempertahankan diri. Washington juga mendesak semua pihak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi lebih lanjut yang dapat memicu perang besar di kawasan tersebut.
Di sisi lain, Iran, yang di kenal sebagai pendukung utama Hizbullah, membela tindakan kelompok tersebut. Pemerintah Iran menuduh Israel sebagai pihak yang memulai ketegangan dan menyatakan bahwa Hizbullah memiliki hak untuk membela Lebanon dari agresi Israel.
Potensi Eskalasi Konflik
Serangan drone oleh Hizbullah ini menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan eskalasi konflik yang lebih luas di wilayah tersebut. Selama beberapa tahun terakhir, kawasan Timur Tengah telah mengalami berbagai konflik berskala besar, dan tindakan militer terbaru ini bisa saja memicu perang baru antara Israel dan Hizbullah.
Para pengamat internasional memperingatkan bahwa jika kedua belah pihak tidak segera mengambil langkah untuk meredakan ketegangan, wilayah tersebut dapat memasuki fase konflik yang lebih berbahaya. Eskalasi konflik di perbatasan Lebanon-Israel juga berpotensi menarik kekuatan regional lainnya, seperti Iran dan negara-negara Teluk, ke dalam pusaran perang yang lebih besar.
Kesimpulan
Serangan drone oleh Hizbullah ke pangkalan militer Israel menunjukkan bahwa ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel tetap tinggi. Meskipun Israel berhasil menangkis sebagian besar drone, serangan ini memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih besar. Dunia internasional kini menunggu langkah selanjutnya dari kedua pihak, dengan harapan bahwa ketegangan ini tidak akan berubah menjadi konflik yang lebih luas dan merusak stabilitas kawasan Timur Tengah.