Seberapa Besar Kekuatan Hizbullah untuk Lawan Israel?

Seberapa Besar Kekuatan Hizbullah untuk Lawan Israel?

Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, sering kali menjadi sorotan internasional, terutama terkait dengan konfrontasi mereka dengan Israel. Dengan sejarah panjang permusuhan dan serangkaian konflik militer, pertanyaan tentang seberapa besar kekuatan Hizbullah untuk melawan Israel selalu relevan. Artikel ini akan membahas aspek-aspek utama dari kekuatan Hizbullah, termasuk kapasitas militernya, dukungan internasional, strategi perang, dan bagaimana semua ini dibandingkan dengan kekuatan militer Israel.

 

Kapasitas Militer Hizbullah

 

Persenjataan dan Teknologi

Hizbullah telah berhasil mengumpulkan berbagai jenis persenjataan selama bertahun-tahun, sebagian besar didukung oleh Iran dan Suriah. Persenjataan mereka mencakup:

  • Roket dan Rudal: Hizbullah memiliki ribuan roket jarak pendek dan rudal jarak menengah yang mampu mencapai berbagai wilayah di Israel. Ini termasuk roket Katyusha dan rudal Fajr-3 dan Fajr-5.
  • Sistem Anti-Tank: Hizbullah dikenal memiliki sistem anti-tank yang canggih seperti ATGM Kornet, yang telah terbukti efektif melawan kendaraan lapis baja Israel.
  • Drone: Hizbullah juga memiliki armada drone yang digunakan untuk pengintaian dan serangan. Ini termasuk drone yang dipasok oleh Iran yang mampu membawa muatan peledak.

Pasukan dan Pelatihan

Hizbullah memiliki sekitar 20.000 hingga 25.000 pejuang aktif, dengan ribuan lainnya dalam cadangan. Pasukan ini terbagi dalam beberapa unit, termasuk pasukan khusus yang dilatih untuk operasi skala besar dan taktik perang gerilya. Pelatihan mereka sering kali dilakukan oleh pasukan elite Iran, yaitu Pasukan Quds, bagian dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

 

Dukungan Internasional

 

Iran

Iran adalah pendukung utama Hizbullah, memberikan dukungan finansial, militer, dan logistik. Dukungan ini mencakup pengiriman senjata, pelatihan militer, dan bantuan intelijen. IRGC memainkan peran kunci dalam membangun kapasitas militer Hizbullah.

 

Suriah

Suriah, di bawah rezim Bashar al-Assad, juga menjadi sekutu penting bagi Hizbullah. Suriah menyediakan jalur pasokan logistik melalui perbatasan dan dukungan strategis dalam konflik regional.

 

Dukungan Lainnya

Selain Iran dan Suriah, Hizbullah juga mendapatkan dukungan moral dan politik dari berbagai kelompok dan negara yang menentang Israel. Ini termasuk dukungan dari beberapa faksi di Palestina dan kelompok Syiah di Irak.

 

Strategi Perang Hizbullah

 

Perang Asimetris

Hizbullah menggunakan taktik perang asimetris untuk melawan Israel. Mereka menghindari pertempuran konvensional yang lebih menguntungkan bagi militer yang lebih kuat seperti IDF (Israel Defense Forces). Taktik ini mencakup serangan roket dari jarak jauh, serangan mendadak, penyergapan, dan penggunaan terowongan untuk mobilitas dan penyimpanan senjata.

 

Perang Psikologis

Hizbullah juga ahli dalam perang psikologis, menggunakan propaganda untuk mempengaruhi opini publik di Lebanon dan dunia Arab, serta untuk melemahkan moral pasukan Israel. Mereka sering kali merilis video serangan dan pernyataan yang dirancang untuk menunjukkan kekuatan mereka dan menanamkan ketakutan.

 

Perbandingan dengan Kekuatan Militer Israel

 

Kekuatan Militer Israel

Israel memiliki salah satu militer paling canggih di dunia, dengan anggaran pertahanan yang besar, teknologi militer mutakhir, dan dukungan kuat dari Amerika Serikat. Kapasitas militer Israel mencakup:

  • Angkatan Udara: Israel memiliki angkatan udara yang sangat maju dengan jet tempur F-35, F-16, dan F-15 yang dilengkapi dengan teknologi canggih.
  • Sistem Pertahanan Rudal: Israel dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal seperti Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow yang dirancang untuk mencegat roket dan rudal musuh.
  • Intelijen: Mossad dan IDF memiliki kemampuan intelijen yang luas, memungkinkan Israel untuk mengidentifikasi dan menargetkan ancaman dengan tepat.

Keseimbangan Kekuatan

Meskipun Hizbullah memiliki kapasitas militer yang signifikan, terutama dalam hal persenjataan roket dan taktik perang gerilya, mereka tidak sebanding dengan kekuatan militer konvensional Israel. Namun, strategi asimetris Hizbullah memungkinkan mereka untuk menimbulkan kerusakan signifikan dan menciptakan situasi perang yang berlarut-larut.

 

Kesimpulan

Kekuatan Hizbullah untuk melawan Israel terletak pada kombinasi persenjataan canggih, dukungan internasional, dan strategi perang asimetris. Meskipun mereka tidak dapat menandingi kekuatan militer Israel dalam pertempuran konvensional, mereka mampu menimbulkan ancaman yang signifikan melalui taktik gerilya dan serangan roket. Konflik antara Hizbullah dan Israel kemungkinan akan terus menjadi salah satu titik panas utama di Timur Tengah, dengan implikasi luas bagi stabilitas regional dan keamanan internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *